R. Adipati Kusumahdilaga Bupati Bandung 1874-1893

R.A Adipati Koesoemahdilaga adalah salah satu putra dari Bupati Bandung  R. A. A Wiratanakusuman III, Bupati Bandung VII (1829 -1846).


Rd. Aria Adipati Kusumahdilaga adalah Bupati Bandung tahun 1874-1893. Ia menggantikan Wiranatakusumah IV, bupati sebelumnya yang sekaligus saudaranya, yang wafat pada tahun 1874. Sebenarnya Wiranatakusumah IV memiliki banyak anak baik laki-laki maupun perempuan, tetapi tidak ada yang dipandang cakap untuk memangku jabatan bupati sehingga yang diangkat adalah saudaranya. 

Peristiwa penting yang dapat diungkapkan pada masa pemerintahan Bupati ini ialah dibukanya secara resmi jalan kereta api yang menghubungkan Bandung dengan Cianjur. Sementara itu, jalan kereta api Cianjur-Jakarta telah dibuka sebelumnya. Dengan dibukanya jalan kereta api itu, maka perhubungan lalu lintas antar Bandung-Jakarta makin cepat dan aman. Karena sebelum itu hubungan lalu-lintas Bandung-Jakarta hanya dilakukan dengan menggunakan sado, kahar balon atau kereta pos yang tentunya memakan waktu lama, ongkos lebih besar dan keamanan di perjalanan kurang terjamin.

Selanjutnya hubungan kereta api lebih diperluas lagi dengan dibukanya berturut-turut hubungan antara Bandung-Cicalengka pada tanggal 10 September 1884, Cicalengka-Garut 15 Agustus 1889, sehingga kota Bandung-Garut dihubungkan dengan jalan kereta api. Selain itu, pada tanggal 1 November 1884, dibuka jaringan kereta api Jakarta-Surabaya lewat bogor; Bandung, Maos, Yogyakarta, dan Solo.

Bupati Rd. Adipati Kusumahdilaga memerintah Kabupaten Bandung selama 19 tahun (1874-1893). Berdasarkan pertulisan yang terdapat pada batu nisannya.

Dalam Besluit (Surat Perintah) dari Pemerintahan Hindia Belanda tertanggal 27 Oktober 1874. Pada tanggal 23 Mei 1886, ia mendapat gelar Adipati dengan Besluit nomor 28. Dan pada tanggal 15 Februari 1890, ia mendapat anugerah "Medali Emas" dari Pemerintah Hindia Belanda.

Bupati R.A. Kusumahdilaga memegang pemerintahan sampai wafatnya pada hari jum'at jam 11 siang tanggal 20 Ramadhan 1310 Hijriah atau bulan April 1893. Jenazahnya dimakamkan diperkuburan Karanganyar bersama Bupati -bupati yang lebih dahulu. Ia meninggalkan putra, bernama Raden Mucharam, yang waktu itu masih kecil, baru berusia lima tahun.

Adapun silsilah keturunan Wiratana Kusumah Para Bupati Bandung,  dapat dituliskan sebagai berikut :
Generasi ke 1
1. Prabu Panggung Pakuan Dalem Pasehan alias Prabu Permana Di Putang alias Prabu Surya Jaya Kusuma Raja Timbanganten (Torogong Garut sekarang),  antara abad ke 15 sampai dengan 16 Masehi, yang meninggal di Mandala Di Putang adalah sejaman dengan Prabu Tirta Kusuma (Sunan Tuakan) Kerajaan Sumedanglarang, masa pemerintahan  (1237 – 1462 M),  yang sama salah satu putranya dipersunting Prabu Jayadewata alias Prabu Siliwangi yaitu Ratu Raja Mantri. 
Prabu Panggung Pakuan Dalem Pasehan alias Prabu Permana Di Putang alias Prabu Surya Jaya Kusuma alias Raden Abun, dari Kerajaan Timbanganten Garut dari isterinya Puspita Kencana, putranya Kusuma Jaya Diningrat dari Kerajaan Sumedanglarang, mempunyai anak :
1.1  Ratu Inten Dewata alias Halimah alias Nyi Anten alias Ratu Anten, makamnya di Pasir Astana Cipancar Limbangan Garut. 


Generasi ke 2
1.1  Ratu Inten Dewata alias Halimah alias Nyi Anten alias Ratu Anten,, dipersunting oleh Pamanah Rasa alias  Prabu Sribaduga Jaya Dewata alias Prabu Siliwangi, mempunyai anak  :
1.1.1 Santen Rama Dewa (Sunan Dayeuh Manggung), adalah orang yang pertama memeluk agama Islam, dimakamkan di Pasir Astana Cipancar Limbangan Garut. 
1.1.2 Sunan Gordan  makamnya di Pasir Astana Cipancar Limbangan Garut.
1.1.3 Siti Maemunah


Generasi ke 3
1.1.1 Santen Rama Dewa (Sunan Dayeuh Manggung), menikan dengan Nyi Rd. Kurniasih, mempunyai anak :
1.1.1.1  Sunan Darma Kingkin (Sunan Rama Kingkin), makamnya di Suniasugih muara sungai Cikamiri - Cihanyir Timbanganten, keterangan lain menyebutkan Sunan Darma Kingkin wafat di Cirebon dibunuh oleh utusan Mataram, jenasahnya dikebumikan dekat RSUD Garut, berputra :
1.1.1.1.2 Deden Sunata (Samadora), makamnya di Kampung Nagrag, Cipeujeuh Limbangan

 
1.1.2 Sunan Gordan menikahi Nyi Rd. Kartika, mempunyai anak :
1.1.2.1 Sunan Rangga Lawe, dimakamkan di muara Cikamiri RSU Garut.
1.1.2.2 Sunan Patinggi
1.1.2.3 Sunan Rumenggong / Rakean Layaran Wangi, Pendiri Kerajaan Kartarahayu Galih Pakuan Limbangan.
1.1.4 Sunan Kaca (adik Ranggalawe), ditawan oleh Mataram dan dibuang ke Betawi.


Generasi ke 4
1.1.2.1 Sunan Ranggalawe, mempunyai anak :
1.1.2.1.1 Sunan Tumenggung Mataoen /  Sunan Pateon (menantu Sunan Kaca).
1.1.2.1.2 Sunan Pari (ipar Sunan Mataoen / Sunan Pateon), dimakamkan di Samarang Garut.
1.1.2.1.3 Sunan Pangadegan, dimakamkan di Pulau Cangkuang, Leles Garut.


Generasi ke 5
1.1.2.1.3 Sunan Pangadegan (Dalem Wiranatakusumah, Ratu Timbanganten 6), mempunyai anak :
1.1.2.1.3.1 Dalem Demang Aria Kusumah Wiradipoera (Sunan Sampireun), makamnya di Dayeuh Handap Samarang Garut.
1.1.2.1.3.2 Dalem Demang Jaya Kusumah Wirapati (Sunan Demang), meninggal di Mataram dan dimakamkan di belakang RSUD Garut.


Generasi ke 6
1.1.2.1.3.1 Dalem Demang Aria Kusumah Wiradipoera (Sunan Sampireun alias Sanugireun), mempunyai anak :
1.1.2.1.3.1.1 Dalem Wirakrama  Timbanganten, dimakamkan di Sarsitu
1.1.2.1.3.1.2 Dalem Wirakoesoemah, dimakamkan di Timbanganten
Generasi ke 7
1.1.2.1.3.1.1 Dalem Wirakrama - Timbanganten, mempunyai anak :
1. Tmg. Ardikusumah (Rd. Ardi Wiranata), Bupati Bandung ke II  (1681-1704)
2. Demang Rd. Tjandra Dita  (Sunan Tendjolaya), yang di kemudian hari menjadi Penghulu Bandung. meninggal di Cikembulan dan dimakamkan di Tanjung Kamuning Timbanganten (Torogong).


Generasi ke 8
1. Tmg. Ardikusumah (Rd. Ardi Wiranata), Bupati Bandung ke II, 1681-1704, mempunyai anak :
1.1 Dalem Demang Anggaredja (Dalem Gorda) alias Tmg. Anggadireja I
1.2 Rd. Bradjajoeda
1.3 Rd. Brajadiraksa
1.4 Rd. Pradjadiraksa
1.5 Rd. Pradjadinata
1.6 Rd. Branadinata
1.7 Rd. Pranadinata
1.8 Nyai Rd. Soemakaraton


Generasi ke 9
2.1 Dalem Demang Anggaredja (Dalem Gorda) alias Tmg. Anggadireja I, Bupati Bandung ke III 1704-1747, beristerikan Nyi Rd. Karawitan putrinya Rd. Tmg. Wiraangun-angun (Ki Astamanggala) Bupati Bandung I, 1641-1670, mempunyai anak :
1.1.1 Rd. Tmg. Anggadiredja II
1.1.2 Rd. Demang Naranata
1.1.3 Rd. Rangga Bradjakoesoemah
1.1.4 Rd. Rangga Djajanagara
1.1.5 Rd. Bradjamanggala
1.1.6 Rd. Poespajoeda
1.1.7 Rd. Raksadikoesoemah
1.1.8 Rd. Nataparadja
1.1.9 Rd. Lindranata
1.1.10 Rd. Soeradiredja
1.1.11 Rd. Soeradipoera
1.1.12 Nyi Rd. Banten
1.1.13 Nyi Rd. Bandjar
1.1.14 Nyi Rd. Pantjanagara
1.1.15 Nyi Rd. Mantri
1.1.16 Nyi Rd. Paradjanagara
1.1.17 Nyi Rd. Hoenon


Generasi ke 10
1.1.1 Rd. Tmg. Anggadiredja II, Bupati Bandung ke IV (1704 - 1747 M), menikah dengan Nyi Raden Nimbang Karaton, putrinya Rd. Hadji Amin Tjitepu dan Nyi Rd. Paradjanagara 
mempunyai anak :
1.1.1.1 1.1.1.1  RAA. Wiranatakoesoemah I alias Tmg. Anggadireja III, makamnya di Dayeuhkolot.
1.1.1.2 Nyi Raden Nimbangmantri
1.1.1.3 Rd. Satjadiredja
1.1.1.4 Nyi. Rd. Linggar
1.1.1.5 Nyi. Rd. Ayoe
1.1.1.6 Nyi. Rd. Tani
1.1.1.7 Nyi. Rd. Burej
1.1.1.8 Nyi. Rd. Oepi, bersuamikan Ke Sultan Kanoman Cirebon
1.1.1.9 Nyi. Rd. Bandjarnagara
1.1.1.10 Nyi Rd. Radjakaraton
1.1.1.11 Nyi Rd. Radjamariam
1.1.1.12 Nyi Rd. Bandanagara


Generasi ke 11
1.1.1.1  RAA. Wiranatakoesoemah I alias Tmg. Anggadireja III, Bupati Bandung ke V : 1763-1794, menikah dengan Nyi Raden Ayu Ratna Wulan, mempunyai anak :
1.1.1.1.1 Rd. Adipati Wiranatakoesoemah II (Dalem Kaum)
1.1.1.1.2 Rd. Indranagara
1.1.1.1.3 Rd. Wangsanaga
1.1.1.1.4 Rd. Nataparadja
1.1.1.1.5 Rd. Wiriadiredja
1.1.1.1.6 Rd. Djahadir
1.1.1.1.7 Rd. Wirakoesoemah
1.1.1.1.8 Nyi Rd. Bomanagara
1.1.1.1.9 Nyi Rd. Mantri
1.1.1.1.10 Nyi Rd. Djinah
1.1.1.1.11 Nyi Rd. Banten
1.1.1.1.12 Nyi Rd. Bandjarnagara
1.1.1.1.13 Nyi Rd. Empan
1.1.1.1.14 Nyi Rd. Doerias
2.1.1.1.15 Nyi Rd. Radjainten
2.1.1.1.16 Nyi Rd. Radjamirah
2.1.1.1.17 Nyi Rd. Melar


Generasi ke 12
2.1.1.1.1  Rd. Adipati Wiranatakoesoemah II, Dalem Kaum (1794 – 1829), Bupati Bandung masa kolonial Belanda, dalam tahun 1809, pindah ke Bogor, tahun 1813 pindah lagi ke Bandung sekarang (Dalem Kaum), 
Rd. Adipati Wiranatakoesoemah II, Dalem Kaum menikah dengan RA. Radjaningrat alias Ny. Rd. Ajeng, putri Pangeran Kornel dan RA. Lenggangkusumah, garwa padmi ke 1, mempunyai anak :
2.1.1.1.1.1 R. Aria Wiranatakoesoemah III (Dalem Karanganyar)
2.1.1.1.1.2 Nyi Rd. Galoeh (dari istri yang lain)

Rd. Adipati Wiranatakoesoemah II, Dalem Kaum menikah dengan, menikah dengan Nyi Rd. Kendran, putra Tumenggung Rangga Ardikoesoemah Bupati Batulayang (Gajah), mempunyai anak :
2.1.1.1.1.3 Rd. Indranagara
2.1.1.1.1.4 Rd. Nataparadja
2.1.1.1.1.5 Nyi Rd. Pantanagara
2.1.1.1.1.6 Nyi Rd. Patimah
2.1.1.1.1.7 Nyi Rd. Bomakaraton
2.1.1.1.1.8 Nyi Rd. Ardji
2.1.1.1.1.9 Nyi Rd. Emen Meden
2.1.1.1.1.10 Nyi Rd. Empit.


Generasi ke 13
2.1.1.1.1.1 R. Aria Wiranatakoesoemah III (Dalem Karanganyar), wafat 29 Februari 1855, mempunyai isteri :
x 1. NR. Ayu Diyol atau R.H. Maryam (NR. Hj Maryam) atau Juwag Empoeh, putrinya Raden Ujang Kedok BIN Raden Jamika, mempunyai anak :
1.1.1.1.1.1.1 Nyi Rd. Radja Pomerat atau R.A. Ratna Wiranatakusumah
1.1.1.1.1.1.2 Rd. Djajanagara (Haji Toat)
1.1.1.1.1.1.3 Nyi Rd. Moelyanagara
1.1.1.1.1.1.4 Rd. Rangga Kartanagara alias Raden Suria Kartadiningrat (Rd. Adipati Aria Wiranatakoesoemah IV)
1.1.1.1.1.1.5 Rd. Kartanagara
1.1.1.1.1.1.6 Rd. Wiradikoesoemah
1.1.1.1.1.1.7 Rd. Sastranagara
1.1.1.1.1.1.8 Rd. Koesoemaningrat
1.1.1.1.1.1.9 Rd. Aria Adipati Koesoemahdilaga
1.1.1.1.1.1.10 Nyi Rd. Radjamariam
1.1.1.1.1.1.11 Nyi Rd. Siti Ningroem
1.1.1.1.1.1.12 Nyi Rd. Lasminingroem
1.1.1.1.1.1.13 Rd. Tedjanagara
1.1.1.1.1.1.14 Rd. Adilaga
1.1.1.1.1.1.15 Nyi Rd. Koesoemaningrum
1.1.1.1.1.1.16 Rd. Indrakoesoemah
1.1.1.1.1.1.17 Nyi Rd. Poeri
1.1.1.1.1.1.18 Nyi Rd. Radjaningrat
1.1.1.1.1.1.19 Nyi Rd. Radjamirah

x  Nyi Embeh, berputra
1.1.1.1.1.1.20 Nyi Rd. Rajapermas
1.1.1.1.1.1.21 Rd. Rangga Anggadiredja

x  Nyi Rd. Ratnanagara, putra Rd. Noerhasan turunan Torogong Garut Dalem Santakoesoemah, berputra :
1.1.1.1.1.1.22 Rd. Sewoenagara


Generasi ke 14
1.1.1.1.1.1.4 Rd. Rangga Kartanagara alias Raden Suria Kartadiningrat (Rd. Adipati Aria Wiranatakoesoemah IV)
1.1.1.1.1.1.4.1 Rd. Aria Soeria Kartadiningrat, Patih Afdeling Cicalengka, 1846, patih Gb. 27-10-1847, overleden 5 Oktober 1919.
1.1.1.1.1.1.4.2 Rd. Rangga Wiranatadiningrat - Wadana Cisondari Bandung.
1.1.1.1.1.1.4.3 Rd. Natanagara (Oewi)
1.1.1.1.1.1.4.4 Rd. Wiranagara (Talkanda)
1.1.1.1.1.1.4.5 Rd. Yahya
1.1.1.1.1.1.4.6 Nyi Rd. Lembananingrat
1.1.1.1.1.1.4.7 Nyi Rd. Ratnaningrat Galuh
1.1.1.1.1.1.4.8 Nyi Rd. Legan Radjapermas
1.1.1.1.1.1.4.9 Nyi Rd. Soemarni Komala Inten.


1.1.1.1.1.1.9 Rd. A Adp Koesoemahdilaga, berputra :
1.1.1.1.1.1.9.1 Rd. Moeharam (Wiranatakoesoemah V)

Catatan : penomoran silsilah dimulai dari Dalem Bandung dimulai dari Tmg. Ardikusumah, Bupati Bandung ke II : 1681-1704

Sumber : 
1. Tulisan tangan Rd. Haroen Soeria Adiningrat tahun 1940, "Naskah Asli Babon Silsilah Keturunan Sumedang" Musium YPS Sumedang.
2. Wawacan Timbanganten
3. Silsilah Limbangan Garut

1 komentar: